Kamis, 20 Maret 2014

Sejarah Timnas


Lawan Arab Saudi, Timnas Ingin Perbaiki Catatan Sejarah


    Jakarta - Tim Nasional Indonesia akan melakoni pertandingan terakhir kualifikasi Piala Asia 2015 Grup C melawan Arab Saudi di Stadion Pangeran Mohammed bin Fahd Dammam, Kamis (6/3) dini hari WIB. Laga pamungkas ini tak lagi punya arti apa-apa karena apapun hasilnya, sudah mustahil bagi Indonesia untuk lolos ke fase final.
Setali tiga uang, Arab Saudi pun sudah tak punya kepentingan dengan laga nanti. Mereka sudah memastikan diri lolos ke putaran final dan tinggal menunggu lawan, antara Irak atau Tiongkok.
    Menilik catatan sejarah, Indonesia nihil kemenangan tiap kali melawan Arab Saudi. Dari 12 pertemuan, Indonesia hanya pernah satu kali menahan imbang Arab Saudi yaitu pada laga uji coba di Malaysia, 7 Oktober 2011.
    Nakhoda baru namun muka lama timnas, Alfred Riedl berniat memperbaiki catatan sejarah itu. Kemenangan perdana adalah yang pria Austria itu maksudkan.

"Jika sebuah tim mengeluarkan 100 persen, maka para pemain akan memiliki keuntungan di kandang sendiri. Namun jika sebuah tim mengeluarkan 200 persen kemampuannya, mungkin akan ada keajaiban di kandang lawan," ujar Riedl percaya diri.

"Anda harus berjuang untuk mendapat sebuah keajaiban. Sebuah keajaiban tak akan datang jika tak ada usaha," sambung pria 64 tahun.

Tak cuma sejarah buruk yang dihadapi Ahmad Bustomi dan kawan-kawan. Cuaca khas wilayah gurun pun bisa jadi penghambat. Di wilayah gurun, sudah biasa terjadi cuaca sangat panas di siang hari dan berubah sangat dingin di malam hari.

Namun Riedl menolak menjadikan hal tersebut jadi alasan tak bisa bermain bagus. Baginya, cuaca Arab Saudi sama panasnya dengan di Indonesia.

Di lapangan, Riedl menyiapkan sistem pertahanan penjagaan per pemain atau "man-to-man marking". Ia ingin anak asuhnya tak gampang dilewati lawan. Riedl juga menginstruksikan agar para pemain yang menjadi pagar betis melompat setinggi mungkin pada situasi tendangan bebas. Hanya dengan cara itu mereka bisa mencegah tembakan lawan mengarah langsung ke gawang.

"Kami sudah mulai latihan mengenai simulasi strategi yang akan digunakan pada pertandingan nanti. Saya siap berjuang keras di laga terakhir," tegas Bustomi.

Satu hal yang juga ditekankan Riedl adalah permainan bola atas. Dengan postur yang sudah jelas kalah jangkung, adalah sebuah blunder jika memaksakan permainan bola-bola atas.

Dalam latihan, Riedl juga memberi banyak porsi latihan bola atas. Para pemain diminta waspada dengan permainan bola atas yang kemungkinan besar akan diterapkan Arab Saudi.

Di lini serang, Indonesia akan kembali diperkuat Cristian Gonzales. Pemain kelahiran Uruguay ini berhasrat tinggi mencetak gol ke gawang Arab Saudi.

"Target saya semoga bisa mencetak gol untuk tim ini," ucap Gonzales yakin.

Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husein berpesan agar para pemain tampil serius. Status laga yang cuma formalitas harus dikesampingkan. Bahkan ia juga berharap agar lawan tampil serius.

"Semoga Arab Saudi bermain serius, tak sekedar melepas utang sehingga pertandingan enak ditonton," tutur Djohar.

Sumber : Timnas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar